Area perubahan pertama dalam pembangunan Zona Integritas adalah Manajemen Perubahan, yang berfungsi sebagai landasan awal dalam menggerakkan seluruh proses reformasi birokrasi. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya kerja yang mendukung perubahan, membentuk mentalitas baru aparatur sipil negara (ASN), serta membangun komitmen kolektif dari seluruh elemen organisasi. Dalam konteks ini, perubahan bukan hanya sebatas struktur atau sistem, tetapi mencakup perubahan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture set) yang selama ini mungkin cenderung birokratis, lamban, dan tidak efisien.
Langkah awal manajemen perubahan dimulai dari pembentukan tim kerja pembangunan Zona Integritas, yang biasanya terdiri dari perwakilan unit-unit strategis dalam instansi. Tim ini bertugas menyusun rencana kerja pembangunan ZI, menetapkan target-target perubahan, serta mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan lintas area. Tak kalah penting adalah peran pimpinan sebagai motor penggerak. Pimpinan yang berintegritas tinggi, konsisten, dan menjadi teladan dalam perilaku kerja akan menumbuhkan kepercayaan dan semangat kolektif di seluruh lini organisasi.
Sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai integritas, akuntabilitas, serta orientasi pelayanan juga menjadi aspek penting dalam area ini. Hal ini dilakukan melalui pelatihan, kampanye internal, media komunikasi visual (spanduk, poster, video), hingga forum diskusi yang mengedukasi pegawai tentang pentingnya reformasi birokrasi dan zona integritas. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa arah perubahan tetap berada pada jalur yang benar dan dapat diukur dampaknya.